GONETNEWS.COM, Gorontalo – Petani di Gorontalo mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi NPK Phonska, situasi ini menarik perhatian Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo yang langsung turun lapangan untuk melakukan investigasi, Kamis (16/05/2024).
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Komisi II Venny Anwar dan dikoordinir oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Mohammad Kris Wartabone.
Sekretaris Komisi II, Wasito Somawiyono, mengatakan dari hasil pemantauan di beberapa distributor dan kios pengecer di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango menunjukkan ketersediaan pupuk bersubsidi sebenarnya cukup. Namun, ada beberapa kendala yang menyebabkan distribusi terhambat. Salah satu masalah utama adalah keterlambatan pengiriman yang diakibatkan oleh antrian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Selain itu, masalah juga muncul akibat masa peralihan produksi pupuk dari Pupuk Kaltim (PKT) di Kalimantan Timur yang menggantikan Pupuk Kimia Gresik (PKG) untuk produk pupuk NPK. Peralihan ini menyebabkan gangguan sementara dalam distribusi pupuk bersubsidi ke petani.
“Keterlambatan pengiriman ini disebabkan oleh antrian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta masa peralihan produksi pupuk dari Pupuk Kimia Gresik (PKG) ke perusahaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk produk pupuk NPK,” jelas Wasito.
Kepada Komisi II, pihak distributor berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dan menjamin bahwa dalam dua hari ke depan setelah kunjungan, penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani akan kembali lancar seperti semula.
Langkah cepat yang diambil oleh Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo ini diharapkan dapat segera mengatasi kesulitan yang dihadapi para petani, sehingga mereka dapat melanjutkan kegiatan pertanian tanpa kendala yang berarti.
Upaya ini juga diharapkan dapat memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai di masa mendatang, mengingat pentingnya peran pupuk dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani di Gorontalo. (GN-01)