GONETNEWS.COM, Gorontalo – Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2025–2026, SMAN 1 Gorontalo membuka layanan online tutorial pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Layanan ini ditujukan untuk membantu orang tua dan calon siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pendaftaran berbasis teknologi.
Kepala SMAN 1 Gorontalo, Adianiwaty S. Polapa, mengatakan bahwa layanan ini disediakan sebagai bentuk kepedulian terhadap orang tua yang belum terbiasa dengan penggunaan perangkat digital.
“Layanan ini kami buka untuk memfasilitasi orang tua dari calon siswa yang belum paham dengan IT,” jelasnya, Senin (26/05/2025).
Di ruang layanan yang telah disiapkan oleh sekolah, pengunjung akan dipandu oleh petugas sambil mengakses tutorial pendaftaran di layar komputer. Adianiwaty menekankan calon siswa wajib datang bersama orang tua, saudara, atau kakak, serta membawa seluruh berkas pendaftaran.
“Di layar komputer itu semua tutorial cara mendaftar ada. Dan calon siswa wajib didampingi langsung oleh orang tua, saudara atau kakaknya dan langsung membawa berkas sambil kita pandu bagaimana cara untuk mendaftar,” tambahnya.
Meskipun layanan ini mempermudah proses pendaftaran, pihak sekolah menegaskan bahwa mereka hanya memberikan bantuan teknis, bukan melakukan pendaftaran atas nama calon siswa.
“Kami hanya memandu dan memberikan pertolongan dalam bentuk bantuan terkait kendala-kendala yang dihadapi, dan bukan berarti kami yang mendaftarkan mereka,” tegas Adianiwaty.
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa banyak orang tua menyerahkan proses pendaftaran kepada orang lain tanpa pendampingan langsung. Untuk mencegah kesalahan dan hal-hal yang tidak diinginkan, sekolah kini mengambil pendekatan yang lebih terarah dan mendekatkan proses pendaftaran ke masyarakat.
Sebagai bentuk kedisiplinan dan tata tertib, sekolah mewajibkan calon siswa yang datang ke ruang layanan untuk mengenakan seragam sekolah asal (SMP/sederajat) dan memakai sepatu.
Untuk tahun ajaran 2025–2026 ini, jumlah kuota penerimaan siswa baru di SMAN 1 Gorontalo tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 432 siswa. Kuota ini disesuaikan dengan jumlah ruang belajar yang tersedia, yaitu 12 ruang kelas.
Dengan dibukanya layanan ini, diharapkan proses penerimaan peserta didik baru berjalan lancar, transparan, dan ramah terhadap semua kalangan, terutama mereka yang masih belum akrab dengan teknologi digital. (GN-02)