GONETNEWS.COM, Kab. Gorontalo Utara – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Manaf Hamzah, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menstabilkan harga jagung untuk kesejahteraan petani.
Salah satu langkah yang sangat diharapkan adalah kepastian rencana Bulog untuk membeli jagung petani dengan harga Rp 4.300 per kilogram. Kepastian ini dianggap sangat penting agar petani dapat menikmati hasil panen yang lebih sejahtera.
Selain itu, Manaf juga meminta Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo untuk melakukan pemantauan yang lebih ketat terkait tera ukur di gudang jagung. Langkah ini diperlukan agar tidak terjadi kecurangan yang merugikan petani, terutama dalam hal pengukuran berat dan kualitas jagung.
Pernyataan ini disampaikan oleh Manaf Hamzah usai melakukan kunjungan kerja ke PT Santosa Utama Lestari, sebuah perusahaan pengolah jagung di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (28/05/2024).
Kunjungan kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Venny Anwar, sebagai respons terhadap keluhan petani tentang harga beli jagung oleh perusahaan yang jauh dari harapan, serta perbedaan kadar air jagung sebelum dan setelah masuk ke perusahaan.
“Kita butuh peran aktif pemerintah untuk menjamin harga jagung yang layak bagi petani. Selain itu, pengawasan oleh Dinas Kumperindag sangat diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan dalam proses pengukuran di gudang-gudang jagung,” ujar Manaf Hamzah.
Kunjungan kerja ini merupakan upaya nyata dari Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo untuk menindaklanjuti aspirasi dan keluhan petani jagung.
Venny Anwar menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan kepentingan petani dan memastikan pemerintah hadir untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mereka hadapi.
“Dengan adanya kepastian dari Bulog dan pengawasan yang lebih ketat dari Dinas Kumperindag, kita berharap kesejahteraan petani jagung di Gorontalo bisa meningkat,” ungkap Venny Anwar.
Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk memastikan harga jagung di pasaran stabil dan menguntungkan bagi petani, sehingga kesejahteraan mereka dapat terjamin dan tidak lagi merasa dirugikan oleh mekanisme pasar yang ada. (GN-01)
Â
