GONETNEWS.COM, Kota Gorontalo –Tahun ajaran 2025/2026 menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Gorontalo. Berdasarkan pantauan di beberapa SMK, terlihat adanya penurunan minat pendaftar yang cukup signifikan, bahkan hingga di bawah 50 persen dari kuota yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo.
Salah satu sekolah yang terdampak adalah SMK Tridharma Gorontalo. Tahun ini, sekolah tersebut membuka kuota sebanyak 72 siswa untuk dua jurusan, yakni Asisten Keperawatan serta Farmasi Klinis dan Komunitas. Namun hingga batas akhir pendaftaran pada 10 Juni 2025, jumlah pendaftar hanya mencapai 10 orang untuk pilihan pertama, 10 orang pilihan kedua, dan 22 orang pada pilihan ketiga.
Kepala SMK Tridharma Gorontalo, Nurfajriyati Massa, menyampaikan bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi di sekolah yang ia pimpin, tetapi juga di beberapa SMK lainnya di Kota Gorontalo.
“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini memang ada penurunan. Kami sudah konfirmasi juga ke beberapa sekolah lain, memang terjadi penurunan jumlah siswa,” ujarnya, Selasa (10/06/2025).
Ia menilai bahwa salah satu penyebab turunnya minat masyarakat, khususnya di SMK Tridharma, adalah beban biaya yang cukup besar dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), terutama bagi jurusan di bidang kesehatan.
“Orang tua sebenarnya menyukai anaknya masuk SMK. Tapi khusus di sekolah kami, kegiatan PKL menuntut siswa mengeluarkan biaya yang besar, terutama untuk pembayaran retribusi pelayanan kesehatan yang harus dibayarkan ke rumah sakit serta biaya untuk Clinical Instructor (CI) yang dihitung per hari,” jelasnya.
Meski begitu, pihak sekolah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan animo masyarakat. Di antaranya adalah sosialisasi langsung kepada orang tua dan masyarakat umum, serta demonstrasi keterampilan siswa di bidang kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara gratis.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat seperti apa kompetensi yang akan dicapai anak mereka jika bersekolah di sini,” tambah Nurfajriyati.
Selain itu, SMK Tridharma juga aktif melakukan promosi di luar Provinsi Gorontalo. Hasilnya, dari tahun ke tahun sekolah ini tetap menerima siswa dari daerah lain seperti Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) di Sulawesi Utara, bahkan dari Papua.
Sebagai sekolah swasta, ia berharap ada kebijakan yang berpihak, salah satunya dengan pengurangan kuota di SMK negeri sehingga sekolah swasta dapat menerima lebih banyak siswa.
“Kami berharap sekolah swasta bisa diprioritaskan. Ketika kuota sekolah negeri dikurangi, kami bisa menampung lebih banyak siswa dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (GN-01)










