GONETNEWS.COM, Kab.Gorontalo – Jembatan Merah Putih NKRI yang berada di Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, menjadi perhatian serius anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Daerah Pemilihan (Dapil) Gorontalo IV saat melakukan kunjungan lapangan dalam rangka reses masa persidangan ke III tahun 2024–2025, Rabu (02/07/2025).
Jembatan jenis bailey sepanjang 52 meter itu kini dalam kondisi memprihatinkan. Hampir seluruh papan lantai jembatan sudah rapuh, beberapa patah, bahkan bergoyang saat dilintasi kendaraan. Hal ini dinilai sangat membahayakan keselamatan masyarakat, terutama karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung utama warga untuk membawa hasil pertanian ke pusat distribusi.
Ketua Tim Reses, Sun Biki, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi jembatan yang dulu dibangun melalui kerja sama antara TNI dan Pemerintah Provinsi Gorontalo tersebut.
“Kita ketahui bersama, historisnya jembatan ini dibangun oleh TNI bersama Pemprov Gorontalo tahun 2018 lalu. Sekarang, kita lihat lantainya sudah parah. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera diperbaiki,” ujar Sun Biki.
Menurutnya, ada beberapa opsi perbaikan jangka pendek yang bisa segera diambil, seperti mengganti lantai papan jembatan yang diperkirakan membutuhkan sekitar 4 kubik kayu dengan biaya sekitar Rp7 juta. Selain itu, jembatan juga perlu sedikit dinaikkan untuk mengantisipasi hantaman air akibat luapan air sungai, serta perbaikan pada abutmen atau dasar jembatan sebagai penopang utama.
Namun, kendala muncul karena anggaran perbaikannya tidak dapat ditangani melalui APBD Provinsi Gorontalo. Untuk itu, tim reses menyarankan agar pembiayaan dilakukan melalui mekanisme bantuan keuangan ke Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
“Perhitungan sementara dana perbaikan jembatan ini hanya sekitar Rp100 juta. Karena ini menyangkut keselamatan dan akses vital masyarakat, mungkin kita akan coba masukkan dalam APBD Perubahan Tahun 2025,” tambah Sun Biki.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari dapil yang sama yakni Venny Rosdiana Anwar, Manaf Hamzah, Umar Karim, Usman Rajak, dan Syarifudin Bano, serta para pendamping tim reses. (GN-01)











