GONETNEWS.COM, Kota Gorontalo – Keluhan terkait rendahnya nilai bantuan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengemuka dalam kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Gorontalo Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Gorontalo, Hamzah Muslimin, yang digelar di Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Senin (23/06/2025).
Salah satu perwakilan warga, Bambang Rahim, menyuarakan kekecewaannya terhadap besaran bantuan yang hanya sebesar Rp1 juta. Menurutnya, bantuan tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan pelaku usaha dan perjuangan masyarakat dalam mengembangkan UMKM di tengah berbagai tantangan.
“Kami bukan menolak. Cuma sangat miris, Pak, kok cuma satu juta. Untuk apa bantuan satu juta ini, sementara korupsi di sana itu terlalu banyak. Berarti ini tidak seimbang, Pak. Kasihan masyarakat punya bahan untuk berusaha, sementara kita bantu hanya dengan uang satu juta,” ujar Bambang dengan nada kecewa.
Ia juga mengkritik proses pencairan yang berbelit dan kerap disertai syarat yang menyulitkan masyarakat. Ia berharap melalui reses ini, ada kejelasan soal siapa saja yang berhak menerima bantuan dan persyaratannya.
“Kalau bisa, melalui Bapak Hamzah, nilainya ditambah. Jangan satu juta. Setidaknya dua koma lima juta rupiah. Kasihan masyarakat sudah lama menderita,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Hamzah Muslimin menegaskan bahwa dirinya sejak awal telah memperjuangkan peningkatan nilai bantuan UMKM. Ia menyebutkan, sejak dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo pada 9 September 2024, isu ini menjadi salah satu yang pertama kali ia suarakan saat reses ke Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo.
“Saya bilang ke teman-teman, kalau bantuan UMKM itu hanya satu juta, belum lagi ada potongan ini dan itu, mau bikin usaha bagaimana? Kapan UMKM kita bisa bergerak? Ini sudah saya sampaikan sejak tahun lalu,” ungkap Hamzah.
Ia menyampaikan kabar baik bahwa dalam pertemuan terakhir dengan pihak Kumperindag, usulan peningkatan bantuan sudah mulai mendapatkan respons positif.
“Kita minta minimal dua juta lima ratus ribu rupiah. Harapan saya bahkan bisa lima juta rupiah. Dan insyaallah, setelah kunjungan kami kemarin ke Kumperindag, tahun depan bantuan itu akan naik menjadi dua koma lima juta rupiah,” tandasnya.
Selain soal UMKM, warga juga menyampaikan berbagai persoalan lain seperti banjir dan kesenjangan pendidikan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja. Keluhan-keluhan tersebut dicatat oleh Hamzah untuk diperjuangkan melalui jalur legislatif.
Reses ini turut dihadiri perwakilan dari Dinas Kumperindag dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo serta perwakilan dari pemerintah Kelurahan Libuo. Aspirasi warga menjadi masukan penting bagi anggota dewan dalam menyusun program prioritas yang berpihak kepada masyarakat. (GN-01)











