Mencerap Ruang di Desa Dunu: Persembahan Implementasi TJSL PT. PLN (Persero) Menuju Desa Wisata yang Berdaya dan Berkelanjutan

banner 468x60

GONETNEWS.COM, Gorontalo Utara Desa Dunu yang terletak di pesisir Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi saksi tumbuhnya harapan baru lewat kegiatan bertajuk “Mencerap Ruang Wisata Desa Berdaya Dunu”. Program ini digagas oleh Komunitas Meruang, bagian dari NGO Sepadan Ruang Indonesia dengan dukungan PT PLN (Persero), menyatukan semangat warga, pemerintah desa, dunia usaha, dan organisasi masyarakat sipil dalam membangun ekosistem pariwisata Dunu yang berbasis edukasi, ekonomi, dan ekologi.

Sebagai tuan rumah kegiatan, Kepala Desa Dunu, Indriyati Kulupani, menyampaikan rasa bangganya atas keterlibatan warganya dalam proses ini.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Kami tidak ingin hanya menonton perubahan, tapi menjadi bagian darinya. Lewat kegiatan ini, warga Dunu mulai menyadari bahwa desa kami punya potensi besar bukan hanya pemandangan alamnya, tapi juga semangat gotong royong dan budaya yang kami miliki,” ungkapnya, Rabu (30/07/2025).

Indriyati juga menekankan bahwa program ini memberi ruang belajar bagi generasi muda desa agar mengenal dan mencintai ruang hidup mereka sendiri.

Dari sisi mitra pembangunan, Fermi Trafianto, General Manager PT PLN (Persero) UIP3B Sulawesi, menjelaskan bahwa keterlibatan PLN merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.

“PLN percaya bahwa energi tak hanya untuk menerangi rumah, tapi juga menyulut semangat kemandirian dan keberdayaan masyarakat. Di Desa Dunu, kami melihat Langkah besar itu. Maka, kami hadir untuk mendukung edukasi pariwisata berkelanjutan, pemberdayaan UMK, hingga konservasi lingkungan,” ujarnya.


Melalui program ini, PLN mendukung pembentukan desa wisata yang rendah emisi dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Sementara itu, Muh. Fakhri Jamaluddin, Ketua NGO Sepadan Ruang Indonesia, menegaskan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam membangun desa wisata yang adil secara sosial dan ekologis.

“Bagi kami, ruang wisata bukan hanya titik kunjungan, tapi tempat hidup, belajar, dan bermimpi. Dunu adalah ruang yang masih utuh, kaya akan nilai lokal dan lanskap alam yang memukau. Program ini kami rancang bersama warga agar mereka menjadi subjek, bukan objek pembangunan,” jelasnya.

Fakhri juga menyampaikan bahwa keterlibatan anak-anak, perempuan, dan pelaku UMKM lokal dalam kegiatan ini menjadi indikator keberhasilan awal bahwa ruang hidup bisa dibentuk oleh semua.

Kegiatan Mencerap Ruang menghidupkan desa lewat berbagai aktivitas: lokakarya pariwisata dan budaya, serta ekologi, pemetaan partisipatif, pelatihan kewirausahaan sosial, hingga edukasi lingkungan untuk anak-anak. Dalam setiap langkahnya, nilai-nilai kolaborasi, penghargaan terhadap kearifan lokal, dan keberlanjutan menjadi fondasi utama.

Desa Dunu kini tidak sekadar menjadi destinasi, tetapi cermin dari bagaimana masyarakat Bersama komunitas bisa merancang masa depan ruang hidup mereka sendiri—dengan nilai, cinta, dan kekuatan bersama. (GN-RLS)

 

 

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *