Tim Pansus LKPJ DPRD Provinsi Gorontalo Pastikan Kebutuhan Pagar SMAN 1 Buntulia, Pohuwato

Tim Pansus LKPJ DPRD Provinsi Gorontalo Pastikan Kebutuhan Pagar SMAN 1 Buntulia, Pohuwato
Tim Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Provinsi Gorontalo memastikan kebutuhan pembangunan pagar sekolah di SMAN 1 Buntulia, Kabupaten Pohuwato, melalui kunjungan langsung ke lokasi pada Sabtu (12/04/2025).
banner 468x60

GONETNEWS.COM, Pohuwato – Tim Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Provinsi Gorontalo memastikan kebutuhan pembangunan pagar sekolah di SMAN 1 Buntulia, Kabupaten Pohuwato, melalui kunjungan langsung ke lokasi pada Sabtu (12/04/2025).

Kunjungan kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pansus Yeyen Sidiki, di bawah koordinasi Wakil Ketua I DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dalam keterangannya, Ridwan menegaskan dari hasil diskusi dengan pihak sekolah serta tinjauan lapangan menunjukkan bahwa pagar sekolah merupakan kebutuhan yang mendesak.

“Dari tinjauan kami, secara fisik bangunan sekolah ini cukup bagus. Namun, ada persoalan penting, salah satunya soal sanitasi seperti toilet yang harus diperhatikan. Selain itu, terjadi juga pencurian pompa air DAB yang disebabkan belum adanya pagar beton di bagian belakang sekolah,” ujar Ridwan.

Ia menambahkan, keberadaan pagar tak hanya untuk mencegah pencurian, tetapi juga sebagai kontrol untuk aktivitas siswa demi menjaga ketertiban lingkungan sekolah.

Senada dengan itu, anggota Pansus, Limonu Hippy, menegaskan komitmennya untuk mengawal permohonan pembangunan pagar tersebut dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPRD.

“Pembangunan pagar ini merupakan tindak lanjut dari LKPJ Gubernur Tahun 2024. Tahun sebelumnya, memang sudah ada alokasi pembangunan pagar sepanjang 100 meter, tapi belum mencakup area belakang sekolah yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Limonu.

Ia menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah provinsi, mengingat SMA merupakan kewenangan langsung pemerintah provinsi.

“Kita berharap anggaran ini bisa direalisasikan dengan baik sesuai ketentuan. Jangan sampai dialokasikan, tapi justru menimbulkan masalah di kemudian hari. Ini akan kita kawal,” lanjutnya.

Selain persoalan pagar, tim Pansus juga menemukan sejumlah permasalahan lain seperti ruang kelas yang tak lagi digunakan karena kondisi tiang penyangga yang sudah lapuk. Beberapa ruang kelas juga mengalami kerusakan ringan, seperti cat yang pudar dan atap seng yang berkarat.

“Kondisi ini jelas perlu penanganan. Minimal perlu ada rehabilitasi, seperti pengecatan ulang dan penggantian atap. Kita ingin siswa bisa belajar dengan nyaman,” tutup Limonu.

Kunjungan ini menjadi bukti keseriusan tim Pansus dalam mengawal aspirasi pendidikan, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan layak bagi para siswa. (GN-01)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *